Jumat, 24 Februari 2017

Wiro Sableng #156 : Topan Di Gurun Tengger

Wiro Sableng #156 : Topan Di Gurun Tengger Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : PETAKA PATUNG KAMASUTRA

Di tengah ruangan Pendekar 212 berdiri tanpa pakaian, membelakangi Purnama. Keberadaan sang pendekar seperti ini membuat Purnama tercekat hentikan langkah. Tiba-tiba Wiro membalikkan tubuh. Purnama terperangah. Dua bola mata membesar. Lutut terasa goyah dan dada bergoncang keras. Aliran darah dalam tubuh mengalir deras. Sepasang mata tak berkedip memandangi sosok telanjang sang pendekar. Mulai dari kepala sampai ke ujung kaki. Saat itulah gadis ini sempat melihat ada satu tanda putih dibagian bawah pusar Wiro.




SATUDalam episode sebelumnya (Sang Pemikat) diceritakan setelah mengalami kesembuhan dari penyakit kelainan darah, Pendekar 212 Wiro Sableng, secara diam-diam meninggalkan rumah panggung tempat dia dirawat. Namun kepergiannya diketahui dan diikuti Purnama. Lenyapnya kedua orang itu kemudian membuat semua orang yang ada dirumah panggung menjadi heboh. Berbagai dugaan dan prasangka muncul. Walau bergurau Naga Kuning bocah sakti bermulut jahil sempat mengatakan jangan-jangan Purnama membaw
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #156 : Topan Di Gurun Tengger Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 21 Februari 2017

Kesatria Dari Ujung Desa

Kesatria Dari Ujung Desa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kumel, dekil, polos dan apa adanya itulah salah satu gambaran tentang Hendar kecil. ia adalah salah satu anak ke 4 dari 5 bersaudara. Hendar sendiri tumbuh dalam keluarga yang bisa di katakan sangat sederhana atau serba kekurangan dalam sisi ekonomi. hidup serba kekurangan sudah menjadi hal yang biasa bagi hendar, tetapi ia tak hanya diam menyaksikan apa yang keluarganya rasakan, Hendar selalu berusaha mensiasati hal tersebut dengan berbagai macam tindakan kreatifnya, seperti berjualan es lilin, kacang rebus, jagung rebus milik tetangganya yang berbaik hati untuk membantu. dan gambar mewarnai yang hendar buat sendiri untuk di jual di sekolah dasar tempat ia menimba ilmu serta hendar juga berjualan kantong kresek di pasar tradisional. Tak ada sedikit pun rasa malu, canggung yang menghantuinya, tapi yang ada hanya semangat dan percaya diri.

Setiap pagi Hendar pergi ke sekolah untuk melaksanakan kewajibanya sebagai pelajar, sambil membawa beberapa dagangan untuk dijajakan. sedangkan sepulang sekolah ia tak langsung bermain layaknya anak-anak seusianya, akan tetapi Hendar pergi ke pasar untuk berjualan kantong kresek yang sudah menjadi rutinitas setiap pulang sekolah.

ya memang tak pantas rasanya seorang anak kecil seusianya yang harusnya menikmati masa-masa dunia anak, malah ia menjelma bak orang dewasa. tetapi apa daya keadaanlah yang memaksa ia.

Kaki keci
... baca selengkapnya di Kesatria Dari Ujung Desa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1